Penyebab Kesalahan Dalam Pelaksanaan Pengecoran Beton

Penyebab Kesalahan Dalam Pelaksanaan Pengecoran Beton pada gedung bertingkat tinggi, sering dialami sebagian besar kontraktor baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru. Hal ini dapat berimbas kepada membengkaknya material beton readymix. Jika dalam sekali pengecoran lantai pada satu zone tertentu bisa membuang beton 1 kubik, dapat dibayangkan berapa yang harus dibayarkan jika satu lantai terdiri dari beberapa zone dan dikali banyaknya lantai yang akan dibangun tentu saja akan mempengaruhi biaya pelaksanaan. Hal ini dapat dicegah ataupun diminimalisir dengan beberapa cara sebagai berikut :

1. Metode Perhitungan Beton
    untuk menghitung jumlah kebutuhan beton ada 2 perhitungan yang biasa dilakukan oleh pelaksana pengecoran yaitu berdasarkan gambar shop drawing dan hitung langsung dilapangan. Dalam pelaksanaan pengecoran, kita harus membuat perhitungan baik melalui gambar dan lapangan. Selisih perhitungan akan menjadi tolah ukur yang bisa dipakai dalam pemesanan beton readymix.

2. Perhitungkan Jumlah Beton Dalam Setiap Mixer
    Dalam mixer kita sering lalai untuk memperhitungkan jumlah maksimum yang dapat diantar dalam satu mixer. Secara garis besar, mixer memiliki kapasitas maximum yang dapat diantar mulai dari 3 kubik, 5 kubik, 6 kubik, 7 kubuk, dan 9 kubik. jumlah maksimum ini juga menentuka berapa mobil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan beton yang akan kita pakai.

3. Pastikan Slump Dalam Keadaan Optimum
    Parameter suatu beton layak digunakan atau tidak adalah slump / tinggi jatuhnya beton dalam kerucut abrahms. usahakan saat pemesanan beton dibuat dengan slump yang optimum agar tidak adanya penolakan oleh bagian Quality Control yang berakibat pasokan beton akan menjadi lambat karena beton yang tidak layak pakai.

4. Waktu Pengecoran Dan Akses Pengecoran
    Waktu pengecoran dan akses yang sulit bagi mobil mixer didalam proyek dapat berpengaruh terhadap kesalahan pelaksanaan pengecoran diakibatkan keterlambatan dan mengganggu sirkulasi pengecoran. beberapa waktu yang kurang tepat untuk pengecoran yaitu

saat istirahat makan siang antara jam 11.30-13.00 adalah jam padat bagi warga kota besar, maka disarankan untuk tidak mengecor pada siang hari selain karena panas yang berlebihan.
pada saat jam pulang kantor 17.00-19.00
jam berangkat kerja dan anak sekolah 06.00-07.30

tentu saja ini berpengaruh hanya pada proyek dikota besar yang berada pada tengah kota.

5. Faktor Peralatan
Alat yang akan digunakan sebaiknya memiliki cadangan minimal 1 buah agar meminimalisir kerusakan yang diakibatkan kegagalan peralatan. Apabila diperlukan, mekanik khusus perbaikan alat tertentu seperti TC dan Concrete Pump haruslah standby diproyek apabila ada kerusakan dapat segera terselesaikan.

6. Faktor Pekerja
Para pekerja yang melaksakan pengecoran haruslah diberi pelatihan dengan baik dan benar agar hasil pengecoran sesuai harapan. Pekerja yang tidak terlatih baik itu tukang cor maupun operator ( TC dan Concrete Pump) dapat menyebabkan kesalahan dalam pelaksanaan pengecoran karena minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh para pekerja. Salah satu contoh diantaranya adalah area yang tidak seharusnya di cor (misalnya shaft) lalu dicor, maka akan menyebabkan kekurangan pemesanan beton.

7. Perhitungkan Buangan Tembak Bola
Setiap pengecoran lantai yang menggunakan concrete pump, akan dilakukan tembak bola pada saat terkahir pengecoran yang bertujuan mengeluarkan beton didalam pipa. Cara melakukan tembak bola yaitu dengan memasukkan bola yang terbuat dari karet kedalam pipa pengecoran, lalu didorong dengan menggunakan kompresor bertekanan tinggi dan bola tersebut mendesak beton keluar dari ujung pipa yang lain. Apabila beton yang terdapat didalam pipa lumayan banyak, maka sebaiknya beton dibuang ke bucket pengecoran pada saat tembak bola yang nantinya bisa digunakan untuk pengecoran kembali.

Itulah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dalam pelaksanaan pengecoran beton. semoga dapat membantu bagi kawan-kawan teknik sipil millenium dalam bekerja dan berkarir.

still share experiences.
Karis Haudi.

sumber gambar